Ilham Habibie Gandeng Extramarks Membudayakan Teknologi Lewat Pendidikan

Extramarks
Jakarta - Berkarya!Indonesia, sebuah gerakan nasional yang dipimpin Ilham Habibie, menggandeng penyedia digital learning solution Extramarks untuk bersama-sama membudayakan teknologi lewat Pendidikan.
Gerakan tersebut fokus mengubah pola pikir bangsa dari pola pikir konsumen semata menjadi pola pikir produsen. Berkarya!Indonesia meyakini bahwa berubah menjadi bangsa produsen adalah kunci utama untuk mengubah nasib bangsa kedepan.
“Teknologi mampu menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan daya saing serta memberikan manfaat bagi negara dan bangsa dan dapat digunakan untuk mengubah pola pikir bangsa. Hampir 60 persen dari Produk Domestik Bruto Indonesia dari konsumsi, terutama konsumsi barang impor, dan hal inilah yang perlu dibenahi,” ujar Ilham Habibie, Chairman & Founder Berkarya!Indonesia melalui keterangan tertulisnya, Kamis (5/7/2018) di Jakarta.
Hal ini sejalan dengan keinginan pemerintah untuk menggenjot pendidikan sumber daya manusia (SDM) lokal guna mendukung pengembangan Revolusi Industri 4.0 di dalam negeri. Kompetensi antar SDM lokal sangat dibutuhkan agar Indonesia tak hanya menjadi penonton dalam Revolusi Industri 4.0.
Tapi membudayakan teknologi untuk mengubah pola pikir bangsa tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu usaha berkesinambungan dan perlu dilakukan sedini mungkin. Dan salah satu caranya adalah dengan membudayakan teknologi lewat pendidikan.
“Berkarya!Indonesia menyakini, untuk membangun generasi muda yang kuat maka pendidikan mengenai ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika perlu diberikan sedini mungkin pada generasi muda Indonesia,” ujar Ilham menambahkan
Itu sebabnya, membudayakan teknologi lewat pendidikan ini tidak bisa dimulai dari sekolah menengah atas, harus lebih dini lagi. Bahkan bila perlu sudah diperkenalkan dari pre-school.
Jika dilakukan secara konvensional, maka akan sulit untuk mencapai target secara nasional yakni meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Perlu dikawinkan dengan pendidikan digital atau education technology.
"Misalnya seperti Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dan online learning yang akan menjadi sebuah program strategis untuk dikembangkan. Walaupun pembelajaran secara face to face juga tetap dibutuhkan," tuturnya

Comments