Jakarta - Survei Pusat Penelitian Politik LIPI menunjukkan elektablitas Joko Widodomasih tinggi di angka 58,2 persen dalam skema dua nama. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menjadi pesaing terkuat dengan elektablitas 26,6 persen.
Peneliti senior LIPI, Syamsuddin Haris menilai elektabilitas Jokowi tinggi dan cenderung meningkat lantaran tingkat kepuasan kinerja cukup tinggi. Dia menuturkan Jokowi seharusnya fokus menuntaskan kerjanya agar menjaga elektablitasnya.
"Fokus oleh Pak Jokowi jadi gak usah membahas cawapres dan sebagainya fokus kerja aja, dengan demikian elektabilitasnya itu bisa stabil dan meningkat," ujarnya saat rilis survei di kawasan Senayan, Kamis (19/7/2018).
Namun, Syamsuddin mengingatkan ada beberapa faktor yang bisa menjadi ganjalan. Suara Jokowi bisa turun jika salah memilih cawapres. Hal serupa juga bisa terjadi bila Jokowi diterpa isu berbau agama dan ras.
"Potensi untuk tersandungnya bisa salah pilih cawapres bisa juga terjebak dalam isu yang sifatnya sektarian, agama, SARA," jelasnya.
Selain itu, dia mengatakan posisi Jokowi aman apabila hanya pertarungan dua capres. Lain lagi ceritanya bila muncul tiga capres.
Comments
Post a Comment